Mungkin tidak banyak orang yang bisa menyebut diri
mereka atau menginginkan menjadi sahabatku. Aku orang yang susah sekali akrab
ama orang, jujur sangat jarang yang aku bisa menyamankan diriku dengan orang,
bukan maksud untuk memilih sebenarnya tapi memang cukup sulit untuk kusendiri
menyatukan pikiran dengan semua orang. Setidaknya saat aku belum terlalu
mengenal orang itu aku akan menjadi orang pendiam yang pasif, yah harus ada
yang mendekatkan aku dengan mereka kesamaan hobbi, perjuangan, cara pandang dan
tentu saja yang bisa tau cara bagaimana menhadapi aku.
Mungkin selama 22 tahun kehidupanku, hanya segelintir
orang yang bisa benar-benar tau bagaimana cara untuk dekat dan menjangkau sifat dan
cara berfikirku. Dan aku senang, walau tak tak banyak tapi kesan mereka di hati
ini tak akan lekang oleh waktu (cieeh).
Yaa.. memang hanya sedikit sahabatku tapi ketika aku
sudah menganggap orang itu sahabat maka selamanya dia adalah sahabatku walaupun
dia jauh atau lupa. Ketika ada orang yang aku sebut sahabat; orang yang sayang,
peduli, memperhatikan, tau cara menggenggamku dalam segala keadaan, orang yang
aku berada digaris depan ketika aku terluka, orang yang akan memegang pundakku
tanpa aku harus berkata; maka aku akan peduli dan berada didekatnya tanpa dia
tau sekali pun.
Dalam persahabatanku selama ini mungkin aku ini orang
yang introvert, aku lebih suka memendam sedihku sendiri dan membagi kebahagiaanku,
sulit untuk membuatku bercerita. Mungkin mereka tau tapi mereka diam, takkan
memaksaku cerita jika aku tak mau, mereka hanya akan berusaha ada, menghibur
dan meminjamkan pundak.
Aku tipe orang yang gampang meledak, gampang
mengungkapkan apa yang kusuka dan tidak kusuka walau itu kadang menjadi
boomerang karena tak banyak orang suka pada sifat orang yang “to the point dan
lugas” tanpa pikir panjang macam aku ini. Tapi meraka mengerti dan memahami. Aku sayang
kaliaaan sungguh. :’)
Saling membantu dan melengkapi, itu sahabatku. Banyak dari
mereka suka sekali bercerita segalanya dan aku suka mendengarkannya. Aku berusaha
mencari cara memecahkan masalah mereka, sama seperti apa yang mereka lakukan. Aku suka
sekali melontarkan humor-humor aneh yang selalu mereka anggap sebagai guyonan
aneh orang aneh, ya itu aku. Dan entah kenapa aku senang saja dianggap seperti
itu.
Dan ketika aku tak tau lagi apa yang harus aku lakukan
untuk mereka, ketika humor tak lagi bisa aku anggap sebagai penyelesaian yang
baik aku akan diam, hanya mendengarkan, dan setidaknya meminjamkan pundak untuk
bersandar. Setidaknya itu cukup untuk membantu meringankan bebannya. Kami berbeda tapi kami bisa sama dalam satu hal, peduli. Ya, peduli, mengerti dan memahami.
Terimakasih untuk menjadi sahabatku.
Terimakasih untuk peduli dan sayang padaku.
I love u all as always. :*
Saat seorang sahabat bercerita masalahnya dan tak ada yg bisa kamu lakukan maka cukup dengarkan ceritanya sambil meminjamkan pundak, paling tidak beban hatinya sedikit berkurang.
betul
ReplyDelete